Kamis, 14 Oktober 2010

IbU

Di saat kita ingin lahir,
Ibu bersedia menderita kesakitan dan mempertaruhkan nyawa agar kita dapat terlahirkan dengan selamat ke dunia.

Ketika kita bayi, dia rela terjaga di malam hari agar kita dapat tertidur lelap.

Ketika bertumbuh menjadi anak-anak dia rela mengorbankan waktunya demi kebahagiaan dan kepentingan kita bahkan rela berbagi jatah makan saat kita lapar.

Ketika beranjak remaja Ibu rela mengorbankan keringatnnya serta airmatanya agar kita memperoleh masa depan yang cerah dan tidak terjebak dalam gaya hidup yang sesat.

Ketika kita beranjak dewasa, pelukan hangat selalu terbuka dan penghiburannya selalu tersedia manakala badai masalah menerpa kita.

Berbakti kepadanya tidak perlu memberikan uang yg banyak,
Simple.. hormatilah dia dan bahagiakan dia.

Sebelum semuanya terlambat. Jika dia telah tiada hilanglah kesempatan dan hanya penyesalan yang tersisa.

Kasihnya besar bagi kita semua. Benarlah sebuah kalimat yang mengatakan bahwa…

“Surga ada di telapak kaki Ibu