Minggu, 20 Maret 2011

6 CARA MENINGKATKAN INGATAN


Memiliki ingatan yang pendek tentu menjadi permasalahan tersendiri khususnya bagi Anda yang bekerja atau membangun usaha. Janji-janji pertemuan dengan klien atau calon klien, tugas-tugas yang harus dikerjakan akan kacau ketika seseorang mengalami problematika dengan ingatannya.

Mungkin ketika Anda membaca artikel ini yang timbul langsung di dalam pikiran Anda adalah cara apalagi yang ditawarkan atau ditulis untuk dijalani. Namun, sebaiknya Anda jangan langsung berpikir negatif dahulu, justru seharusnya Anda senang karena banyak alternatif yang bisa Anda praktikkan ketika salah satu cara gagal.

Berikut ada 6 cara bagaimana meningkatkan ingatan Anda yang sayang untuk dilewatkan begitu saja:

1. Jangan pernah berhenti belajar. Carilah topik yang membuat Anda tertarik dan berpartisipasilah dengan mempelajari informasi baru dan mengembangkan informasi tersebut. Jika memungkinkan, bergabunglah dengan kelompok yang mempunyai hobi yang sama. Berinteraksilah bersama mereka. Membaca berbagai macam buku, mendapatkan informasi dari televisi dan internet adalah sumber terbaik untuk otak Anda.

2. Latihlah hubungan sosial dan keluarga Anda. Manusia selalu berhubungan dengan kehidupan sosial. Semakin Anda bersosialisas, semakin baik hal itu untuk otak Anda. Mengurung diri dari masyarakat dapat menghancurkan banyak sistem tubuh. Studi memperlihatkan bahwa otak dan hati manusia sangat bergantung dengan hubungan keluarga dan sosial Anda.

3. Kembangkan kebiasaan baru. Setiap kali wajibkan diri Anda sendiri untuk melakukan sesuatu yang baru, bahkan wajibkan diri Anda untuk memicu kekuatan baru dalam mencapai tujuan yang telah Anda tentukan. Pertimbangkan perubahan lokasi furnitur Anda, cobalah tutup kancing kemeja Anda dengan satu tangan atau memberikan selai mentega pada roti dengan cara yang berbeda dengan mata tertutup. Anda dapat memikirkan beberapa ide-ide asli dalam perjalanan untuk latihan otak Anda dan membantu Anda meningkatkan memori.

4. Latihlah pikiran Anda dengan permainan. Semakin Anda menggunakan fitur dari otak, semakin Anda membantu memori Anda tetap bugar. Ada banyak permainan yang membangkitkan kemampuan intelektual Anda tetapi dapat juga berkontribusi terhadap sosialisasi yang lebih baik. Backgammon, catur, teka-teki dan banyak permainan papan, menawarkan hiburan dan juga membantu Anda meningkatkan memori.

5. Latihlah Tubuh Anda. Latihan fisik meningkatkan sistem peredaran darah. Bahkan sederhana namun latihan sehari-hari biasa seperti berjalan cepat dapat meningkatkan jantung dan oksigenasi otak. Tidak perlu untuk menjadi seorang pelari maraton untuk memperoleh manfaat dari aktivitas fisik. Manfaat positif olahraga mempengaruhi banyak sistem tubuh, dan terutama ingatan kita dan kemampuan kognitif lainnya. Ini cukup dengan latihan selama 20 menit setiap hari dalam bentuk latihan sederhana seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang dan menari.

Terbukti secara ilmiah bahwa berjalan selama 2,5 jam setiap minggu akan meningkatkan kemampuan memori orang di atas 50 tahun.

6. Konsumsilah makanan yang dapat meningkatan ingatan Anda. Sekuat apapun kita melakukan aktivitas-aktivitas di 5 langkah sebelumnya jika tidak dilengkapi dengan makanan yang tepat maka apa yang Anda lakukan akan sia-sia. Ada beberapa makanan yang cocok bagi peningkatan kinerja otak Anda seperti sayuran berdaun hijau, bayam, kubis, selada, jus buah, kacang delima, ikan berlemak seperti salmon, sarden, mackerel, minyak zaitun dan minyak nabati lainnya.

Jangan merasa bersalah ketika memori otak Anda belum sekuat rekan-rekan sekerja Anda. Mulailah melakukan cara-cara diatas yang sudah terbukti berhasil di kehidupan orang-orang lain. Selamat mencoba.

Kamis, 10 Maret 2011

TEORI ASAM BASA

Teori Asam Basa I

Summary:na_raka
      Asam-Basa Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan Basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa, ada beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Sifat asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya. pHmerupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan larutan netral memiliki pH=7. pH suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator pH atau dengan pH meter. Teori Asam-Basa Arrhenius Sejak berabad-abad yang lalu, pakar kimia mendefinisikan asam dan basa berdasar sifat larutannya. Larutan asam memiliki rasa masam dan bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain). sedangkan basa berasa agak pahit dan bersifat kaustik ( licin). Namun ada beberapa pendapat yang menjelaskan penyebab sifat asam dan basa. Pada tahun 1777, Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) mengemukakan bahwa asam mengandung unsur oksigen. Davy kemudian menyimpulkan bahwa unsur hidrogenlah yang merupakan unsur dasar asam. Kemudian tahun 1814 Joseph Louis Gay-Lussac (1778-1850) menyimpulkan bahwa asam adalah suatu zat yang dapat menetralkan alkali dan kedua golongan senyawa itu hanya dapat didefinisikan dalam kaitan satu dengan yang lain. Namun konsep/pendapat yang cukup memuaskan, dan dapat diterima hingga saat ini dikemukakan oleh Svante August Arrhenius (1859-1927), yaitu :
    • asam
    asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. dengan kata lain, pembawa sifat asam adalah ion H+. dan dirumuskan dengan

    HxZ(aq)---------»xH+(aq) + Zx-(aq)

  • basa

basa adalah zat yang dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-). dengan kata lain, pembawa sifat basa adalah (OH-). dan dirumuskan dengan



M(OH)x(aq)---------»Mx+(aq) + xOH-(aq)




Teori Asam Basa I Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1884244-teori-asam-basa/

Senin, 07 Maret 2011

ANEMIA APLASTIK

APA ITU ANEMIA APLASTIK?
Anemia aplastik merupakan salah satu jenis anemia yang ditandai dengan adanya pansitopenia (defisit sel darah pada jaringan tubuh). Defisit sel darah pada sumsum tulang ini disebabkan karena kurangnya sel induk pluripoten sehingga sumsum tulang gagal membentuk sel-sel darah. Kegagalan sumsum tulang ini disebabkan banyak faktor. Mulai dari induksi obat, virus, sampai paparan bahan kimia.

Istilah-istilah lain dari anemia aplastik yang sering digunakan antara lain anemia hipoplastik, anemia refrakter, hipositemia progresif, anemia aregeneratif, aleukia hemoragika, panmielofisis dan anemia paralitik toksik.

Kasus anemia aplastik ini sangat rendah pertahunnya. Kira-kira 2 – 5 kasus/juta penduduk/tahun. Dan umumnya penyakit ini bisa diderita semua umur. Meski termasuk jarang, tetapi penyakit ini tergolong penyakit yang berpotensi mengancam jiwa dan biasanya dapat menyebabkan kematian.

Pada pria penyakit anemia aplastik ini lebih berat dibanding wanita walaupun sebenarnya perbandingan jumlah antara pria dan wanita hampir sama. Siapa saja berpeluang mendapat anemia aplastik ini.

APA SAJA YANG MENJADI TANDA DAN GEJALA PENYAKIT ANEMIA APLASTIK?
Pada penderita anemia aplastik dapat ditemukan tiga gejala utama yaitu, anemia (kurang darah merah), trombositopenia (kurang trombosit), dan leukopenia (kurang leukosit). Ketiga gejala ini disertai dengan gejala-gejala lain yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
►Anemia biasanya ditandai dengan pucat, mudah lelah, lemah, hilang selera makan, dan palpitasi.
►Trombositopenia, misalnya: perdarahan gusi, epistaksis, petekia, ekimosa dan lain-lain.
►Leukopenia, misalnya: infeksi.
Selain itu, hepatosplenomegali dan limfadenopati juga dapat ditemukan pada penderita anemia aplastik ini meski sangat jarang terjadi.

APA SAJA PENYEBAB DARI PENYAKIT INI?
Penyebab hampir sebagian besar kasus anemia aplastik bersifat idiopatik dimana penyebabnya masih belum dapat dipastikan. Namun ada faktor-faktor yang diduga dapat memicu terjadinya penyakit anemia aplastik ini.
Faktor-faktor penyebab yang dimaksud antara lain:
►Penyakit kongenital atau menurun seperti anemia fanconi, dyskeratosis congenita, sindrom Pearson, sindrom Dubowitz dan lain-lain. Diduga penyakit-penyakit ini memiliki kaitan dengan kegagalan sumsum tulang yang mengakibatkan terjadinya pansitopenia (defisit sel darah).
Menurut sumber referensi yang lain, penyakit-penyakit yang baru saja disebutkan merupakan bentuk lain dari anemia aplastik (Hematologi Klinik Ringkas; Prof. Dr. I Made Bakta).
► Zat-zat kimia yang sering menjadi penyebab anemia aplastik misalnya benzen, arsen, insektisida, dan lain-lain. Zat-zat kimia tersebut biasanya terhirup ataupun terkena (secara kontak kulit) pada seseorang.
► Obat seperti kloramfenikol diduga dapat menyebabkan anemia aplastik. Misalnya pemberian kloramfenikol pada bayi sejak berumur 2 – 3 bulan akan menyebabkan anemia aplastik setelah berumur 6 tahun. America Medical Association juga telah membuat daftar obat-obat yang dapat menimbulkan anemia aplastik. Obat-obat yang dimaksud antara lain: Azathioprine, Karbamazepine, Inhibitor carbonic anhydrase, Kloramfenikol, Ethosuksimide, Indomethasin, Imunoglobulin limfosit, Penisilamine, Probenesid, Quinacrine, Obat-obat sulfonamide, Sulfonilurea, Obat-obat thiazide, Trimethadione.
► Radiasi juga dianggap sebagai penyebab anemia aplastik ini karena dapat mengakibatkan kerusakan pada sel induk ataupun menyebabkan kerusakan pada lingkungan sel induk. Contoh radiasi yang dimaksud antara lain pajanan sinar X yang berlebihan ataupun jatuhan radioaktif (misalnya dari ledakan bom nuklir). Paparan oleh radiasi berenergi tinggi ataupun sedang yang berlangsung lama dapat menyebabkan kegagalan sumsum tulang akut dan kronis maupun anemia aplastik.
► Selain radiasi, infeksi juga dapat menyebabkan anemia aplastik. Misalnya seperti infeksi virus Hepatitis C, EBV, CMV, parvovirus, HIV, dengue dan lain-lain.

TERAPI APA YANG TEPAT UNTUK PENYAKIT ANEMIA APLASTIK?
Terapi yang dapat dilakukan pada penderita Anemia Aplastik cukup banyak.
• Terapi Suportif
Transfusi sel darah merah dan trombosit sangat bermanfaat. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi kekurangan sel darah merah dan trombosit.
• Faktor-faktor pertumbuhan hematopoietik
Terapi dengan faktor pertumbuhan sebenarnya tidak dapat memperbaiki kerusakan sel induk. Namun terapi ini masih dapat dijadikan pilihan terutama untuk pasien dengan infeksi berat.
• Transplantasi Sumsum Tulang
Transplantasi sumsum tulang ini dapat dilakukan pada pasien anemia aplastik jika memiliki donor yang cocok HLA-nya (misalnya saudara kembar ataupun saudara kandung). Terapi ini sangat baik pada pasien yang masih anak-anak.
Transplantasi sumsum tulang ini dapat mencapai angka keberhasilan lebih dari 80% jika memiliki donor yang HLA-nya cocok. Namun angka ini dapat menurun bila pasien yang mendapat terapi semakin tua. Artinya, semakin meningkat umur, makin meningkat pula reaksi penolakan sumsum tulang donor. Kondisi ini biasa disebut GVHD atau graft-versus-host disease. Kondisi pasien akan semakin memburuk.
• Terapi imunosupresif
Terapi imunosupresif dapat dijadikan pilihan bagi mereka yang menderita anemia aplastik. Terapi ini dilakukan dengan konsumsi obat-obatan. Obat-obat yang termasuk terapi imunosupresif ini antara lain antithymocyte globulin (ATG) atau antilymphocyte globulin (ALG), siklosporin A (CsA) dan Oxymethalone.
Oxymethalon juga memiliki efek samping diantaranya, retensi garam dan kerusakan hati. Orang dewasa yang tidak mungkin lagi melakukan terapi transplantasi sumsum tulang, dapat melakukan terapi imunosupresif ini.

APA SAJA KOMPLIKASI DARI ANEMIA APLASTIK?
Komplikasi yang paling sering terjadi dari anemia aplastik ini adalah perdarahan dan rentan terhadap infeksi. Hal ini disebabkan karena kurangnya kadar trombosit dan kurangnya kadar leukosit. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kadar leukosit dan trombosit ini menurun diakibatkan kegagalan sumsum tulang.

Terapi anemia aplastik juga dapat menyebabkan komplikasi pada penderita anemia aplastik ini. Komplikasi yang dimaksud adalah GVHD (Graft-Versus-Host-Disease). Hal ini merupakan kegagalan dari terapi transplantasi sumsum tulang.
Maksudnya begini, transplantasi sumsum tulang merupakan salah satu terapi untuk penderita Anemia Aplastik. Terapi ini dapat dilakukan jika si pasien masih muda dan HLA si pendonor cocok dengan si penderita. HLA yang cocok biasanya jika berasal dari saudara kandung atau orang tua si penderita. GVHD terjadi sebagai bukti bahwa terapi yang dilakukan gagal.

APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH ANEMIA APLASTIK?
Usaha pertama untuk mencegah anemia aplastik ini adalah menghindari paparan bahan kimia berlebih sebab bahan kimia seperti benzena juga diduga dapat menyebabkan anemia aplastik.
Kemudian hindari juga konsumsi obat-obat yang dapat memicu anemia aplastik. Kalaupun memang harus mengonsumsi obat-obat yang demikian, sebisa mungkin jangan mengonsumsinya secara berlebihan.
Selain bahan kimia dan obat, ada baiknya pula untuk menjauhi radiasi seperti sinar X dan radiasi lainnya yang telah dijelaskan di bagian faktor penyebab di atas.