Rabu, 25 Agustus 2010

khutbah jumat

Syarat dan rukun khutbah jum’ah
A. Syarat Khutbah
1. Khutbah dilakukan sebelum salat Jum’at
2. Niat
3. Disampaikan dengan bahasa yang bisa dipahami oleh Jamaah.
4. Antara khutbah satu dan khutbah dua dilakukan dalam satu waktu. (antara keduanya tidak boleh dipisahkan dengan salat Jum’at ).
5. Disampaikan dengan suara yang bisa didengar oleh jamaah, minimal sejumlah orang yang wajib dipenuhi sebagai syarat sahnya salat Jum’at, 40 orang.
6. Salat Jum’at segera dilakukan begitu khutbah usai, tidak boleh diselingi dengan hal-hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan pelaksanaan salat Jum’at.

B. Rukun Khutbah
1. Memuji kepada Allah (Dengan membaca: “al-hamdulillah, atau, ahmadullah, atau hamdan lillah, dan semacamnya”) dalam setiap khutbah pertama dan kedua.
2. Membaca salawat untuk Nabi Muhammad saw dalam setiap khutbah, satu dan dua (salawatnya: “Allahumma sholli ‘ala Muhammad, dan atau semacamnya”)
3. Berwasiat untuk melakukan ketakwaan dalam setiap khutbah (pesannya: “ittaqullah, atau athi’ullah, atau ushikum bitaqwallah, dan atau semisalnya”)
4. Membaca satu atau sebagian ayat al-Qur`an.
5. Doa untuk kebaikan dan ampunan bagi orang-orang beriman pada khutbah kedua.



Contoh khutbah jum’at.
Khutbah 1
alhamdulillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalahu.

Saudara-saudara kaum muslimin sidang Jum’at rahimakumullah

Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib mengingatkan utamanya kepada diri saya pribadi dan juga kepada jama’ah pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Alloh, dengan sebenar-benarnya takwa yaitu ikhlas menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang telah dilarang. Kemudian marilah kita senantiasa mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT semata. Allah telah melimpahkan kepada kita sedemikian banyak nikmat. Jauh lebih banyak nikmat yang telah kita terima dibandingkan kesadaran dan kesanggupan kita untuk bersyukur.
Selanjutnya khatib mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa berdoa kepada Allah agar melimpahkan setinggi-tingginya penghargaan dan penghormatan, yang biasa kita kenal dengan istilah sholawat dan salam-sejahtera kepada pemimpin kita bersama, teladan kita bersama.
Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah

Allah berfirman dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11: yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu, maka berdirilah’, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Menurut ayat tersebut, Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa tingkat. Oleh karenanya Allah menyuruh manusia berpikir menggali ilmu pengetahuan, membaca ayat-ayat Allah, baik ayat yang tertulis maupun yang tercipta yaitu segala sesuatu yang diciptakan Allah misalnya langit, bumi, gunung, bintang, dll.

Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia,

Khalifah Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa ada sepuluh kelebihan ilmu dibanding harta, yaitu:
1. Ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan dari Fir’aun, Qarun, dan lain-lain.
2. Ilmu selalu menjaga orang yang mempunyainya, sedangkan harta dijaga oleh orang yang mempunyainya.
3. Orang yang berilmu banyak mempunyai teman, sedangkan orang yang berharta mempunyai banyak lawan.
4. Ilmu apabila diberikan kepada orang lain akan bertambah sedangkan harta bila diberikan akan berkurang.
5. Ilmuwan sering dipanggil alim, ulama, dan lain-lain. Sedangkan hartawan sering dipanggil bakhil, kikir, dan lain-lain.
6. Pemilik ilmu akan menerima syafaat pada hari kiamat, sedangkan pemilik harta dimintai pertanggungjawabannya.
7. Ilmu apabila disimpan tidak akan habis, sedangkan harta bila disimpan akan usang dan lapuk.
8. Ilmu tidak usah dijaga dari kejahatan, sedangkan harta selalu dijaga dari kejahatan.
9. Ilmu tidak memerlukan tempat, sementara harta memerlukan tempat.
10. Ilmu akan menyinari hati hingga menjadi terang dan tenteram, sedangkan harta akan mengeraskan hati.

Nasihat yang disampaikan Ali tersebut menegaskan kepada kita bahwa ilmu lebih mulia dari pada harta, dalam mencari harta kita boleh jadi merugi, akan tetapi sejauh mana pun kita mencari ilmu tidak akan pernah ada istilah merugi.

Saudara-saudara kaum muslimin sidang Jum’at rahimakumullah,

Sebuah penemuan besar di abad XX bahwa seluruh alam raya ini yang terdiri dari langit, bumi, bintang, galaksi, semuanya tercipta dari suatu titik tunggal yang sangat kecil tetapi mempunyai kepadatan tak terbatas. Karena sangat kecilnya titik ini, ilmu pengetahuan menggambarkannya dengan konsep ketiadaan. Kemudian para ilmuwan meyakini bahwa titik tunggal ini meledak, melemparkan semua material ke segala arah dan terciptalah suatu sistem alam semesta ini yang terdiri dari bumi, bintang dan seluruh galaksi. Bumi pada saat itu atau sekitar 4 sampai 5 milyar tahun lalu adalah sebuah planet yang kering kerontang. Dan para ilmuwan kemudian meyakini bahwa periode berikutnya adalah hujan asteroid yang menghantam bumi secara terus menerus. Asteroid ini adalah batuan-batuan luar angkasa yang mengandung bongkahan-bongkahan es yang akhirnya menjadi air yang sangat vital bagi kehidupan di bumi. Ini adalah teori terakhir tentang terciptanya alam semesta termasuk bumi yang diyakini oleh para ilmuwan.
barakallahu lii wa lakum fill qur’aanil azhiim wa nafa’nii wa iyyaakum bima fiihi minal aayaati wa dzikril hakiim. Aquulu qowlii hadzaa wa astaghfirullaaha lii wa lakum wa lisaa iril muslimiina min kulli danbin fastaghfiruuhu innahu huwal ghafuurur rahiimu.
Khutbah 2
alhamdalillahi robbal’aalamiin wa asyhadu an laa ilaaha illahllaahu wa liyyash shalihiina wa asyhadu anna muhammadan khaatamul anbiyaai wal mursaliina allahumma shalli ‘alaa muhammadan wa ‘alaa aali muhammadin kamaa shollayta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid.Wa barok ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammadin kamaa baarokta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid.
Ammaa ba’ad..

Saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah,

Apa yang baru saja saya sampaikan dalam Khutbah yang pertama adalah sebuah contoh bahwa dengan mencari ilmu maka keimanan kita kepada Allah, iman kepada Malaikat, kepada ayat-ayat Al-Qur’an, kepada para Rasul, kepada hari akhir, dan iman kepada takdir insya Allah akan bertambah.

Seorang pelajar atau mahasiswa jika ia berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan ilmu di sekolah dan kampus, belajar matematika, ilmu pengetahuan alam maupun ilmu sosial dengan sungguh-sungguh, maka insya Allah dia termasuk salah seorang ahli dzikir. Orang tua yang selalu mendidik dan mengasuh anak-anaknya untuk menjadi pribadi-pribadi yang tidak mudah menyerah dan selalu berserah diri kepada Allah, insya Allah akan menjadi pahlawan bagi peradaban manusia masa depan.


Dari Abu Hurairah RA, “Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda, ‘Barangsiapa yang menempuh suatu jalan bepergian mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.’”

Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.
Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa.Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina.
Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar